“Pernah terbayang, di 2025 ini masih ada yang dibayar Rp60.000 per hari untuk mengajar?”

Itulah yang dijalani Bu Ika, seorang guru bimba di Bekasi. Ia tetap mengajar anak-anak setiap hari dengan penghasilan seadanya, sambil menanggung biaya rumah tangga setelah suaminya berhenti bekerja karena sakit. Dengan dua anak yang masih sekolah, Bu Ika berusaha tetap bertahan dan menjalani hari-harinya dengan sabar.

Bu Ika adalah contoh dari banyak guru yang mengajar dengan niat ibadah, bukan karena besar kecilnya upah. Ia ingin anak-anak didiknya tetap semangat belajar di usia dini. Di tengah keterbatasan, ia masih memilih untuk berbagi ilmu yang bermanfaat.

Sementara di pelosok Babelan, ada guru-guru TPA yang menjaga semangat mengaji. Mereka mendidik anak-anak membaca Al-Qur’an di TPQ Hanifah, Sriamur. Meski dengan fasilitas terbatas, para guru ini tetap konsisten mengajar. Melalui program Guru Sang Penjaga Ilmu, mereka menerima bantuan santunan dari LAZ UCare Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka yang tulus.

Ilmu yang diajarkan dengan ikhlas, akan terus jadi amal yang mengalir. Melalui program “Muliakan Guru, Marbot, dan Dai”, LAZ UCare Indonesia berupaya membantu para pengajar seperti Bu Ika dan guru TPA agar bisa memenuhi kebutuhan dasar dan terus mengabdi di pendidikan.

Kebaikan darimu, berarti besar bagi mereka. Yuk, #NaraBantu, teruskan kepedulianmu untuk mendukung para guru dan pejuang ilmu di sekitar kita. Setiap donasi yang kamu berikan menjadi bagian dari amal jariyah yang insya Allah tidak terputus hingga akhirat.

Klik “DONASI SEKARANG”
Karena ilmu yang terus diajarkan, pahalanya akan terus mengalir.

Pencairan Dana Rp2.500.000

19 June 2025

[Info Terkini Donasimu: Bantuan untuk Guru Sang Penjaga Ilmu di Pelosok Bekasi]

Pada Sabtu, 22 Februari 2025, LAZ Ucare Indonesia menyalurkan bantuan bagi para guru dalam program Guru Sang Penjaga Ilmu. Penyaluran ini berlangsung di TPQ Hanifah, Sriamur, Babelan, Kabupaten Bekasi. Program ini menjadi bentuk apresiasi untuk para guru yang tetap mengajar meski dengan kondisi ekonomi terbatas.

Bantuan berupa santunan dan uang tunai diberikan kepada 10 guru di wilayah pelosok. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan kebutuhan sehari-hari sekaligus menjadi motivasi agar mereka tetap semangat mendidik anak-anak. Meski pernah hanya menerima upah sangat minim, para guru tetap konsisten berjuang mencerdaskan generasi.

Menjelang Ramadhan, para guru menyampaikan harapan agar semangat belajar anak-anak semakin meningkat. Mereka juga berharap dukungan berlanjut untuk operasional TPQ dan fasilitas santri. Kepedulian para donatur menjadi bukti nyata bahwa perjuangan para guru tidak sendiri dan layak terus didukung.

👉 Yuk, lanjutkan kepedulianmu untuk mendukung guru dan pendidikan dengan berzakat melalui bantusesama.co/KafalahDai.

Pencairan Dana Rp500.000

19 May 2025

Kak, perkenalkan ini Bu Ika...

Sosok ibu sekaligus guru bimba yang tetap mengajar meski dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Suaminya baru saja berhenti bekerja karena sakit, sementara Bu Ika terus berjuang dengan penghasilan Rp60.000 per hari untuk menghidupi dua anak dan biaya sekolah mereka.

Dukunganmu jadi penguat harapan. Insya Allah, LAZ UCare Indonesia akan menyalurkan bantuan rutin selama tiga bulan ke depan untuk membantu Bu Ika dan keluarganya bertahan.